Permainan Anak Tambi


Di daerah Kecamatan Belinyu ada begitu banyak permainan yang biasa dimainkan oleh anak-anak setempat. Dari sekian banyak permainan itu salah satunya adalah Anak Tambi. Anak Tambi bukan berarti permainan seperti boneka Barbie, ataupun bermain mobil-mobilan seperti kebiasaan anak-anak di kota-kota besar. Tetapi permainan ini adalah permainan lama anak-anak Belinyu. Permainannya berkaitan dengan pohon. Lho kok pohon? Hubungannya apa? Tebak-tebakan nama pohon? Atau lomba memanjat pohon?. Nah simak ulasan kami berikut ini untuk lebih mengetahui tentang permainan Anak Tambi ini.


Anak tambi ini adalah permainan tradisional yang dulu sering dimainkan oleh anak-anak Kecamatan Belinyu, termasuk kami. Cara bermainnya terbilang sangat unik, karena setiap pemain bergelantungan di atas pohon. Itulah mengapa tadi disebutkan ada kaitannya dengan pohon dan pohon itu dinamakan "Batang Tambi" (Pohon Tambi.red*). Para pemain bergelantungan di atas pohon dan yang menjadi penjaganya di bawah dan sekali-kali naik keatas untuk menggapai pemain lainnya. Jadi para pemain saling berkejar-kejaran di atas pohon. Pemain-pemain lainnya terkadang bisa meloncat dari satu dahan ke dahan lainnya. Begitu seterusnya hingga penjaganya bisa menggapai pemain lain dan bergantian jaga. Permainan ini juga sangat beresiko, karena jika jatuh dari atas bisa saja keseleo atau patah.

Permainan ini bisa dimainkan oleh 4 orang atau lebih. Sebenarnya berdua pun permainan ini bisa dimainkan, namun kurang seru kalau hanya berdua. Jika para pemain ada 4 orang atau lebih, baru akan terasa seru permainannya karena di atas pohon akan banyak pemain yang bergelantungan. Dengan banyaknya para pemain juga akan membuat si penjaga sedikit lebih mudah untuk menggapai para pemain yang lainnya. Semakin banyak para pemainnya akan semakin memudahkan penjaganya untuk menggapai pemain yang lain.

Untuk mencari siapa yang akan menjadi penjaganya, dilakukan hompimpa. Siapa yang kalah dialah yang akan menjadi penjaganya. Setelah itu, sebatang kayu di jadikan alat untuk dibuang ke depan, lalu di ambil oleh penjaga dan di letakan dalam sebuah lingkaran yang telah dibuat berada tepat di bawah pohon. Ketika kayu itu dibuang, pemain lainya langsung naik ke atas pohon dengan cepat dan sigap mencari tempat yang sulit di gapai oleh penjaga. Sebab, kalau tidak cepat maka akan dengan mudah penjaganya menggapai pemain yang lamban naik pohon.

Begitulah permainan anak-anak di daerah Kecamatan Belinyu pada zaman dahulu kala. Namun sekarang permainan ini sudah sangat jarang bahkan tidak pernah lagi dimainkan oleh anak-anak Belinyu. Ini dikarenakan zaman yang telah berevolusi menjadi semakin canggih. Kita yang tidak mengikuti zaman akan semakin tertinggal. Anak-anak sekarang lebih senang menonton TV, bermain Play Station atau game lainnya, Chatting, Facebook, Twitter dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar Anda. Komentar, Saran, dan Kritik akan sangat membantu kami menjadi lebih baik. Semua Kritik dan Saran akan diterima dengan senang hati. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.