Legenda Drasak (Kota Belinyu)

Jika ada warga Belinyu khususnya yang sudah tua melihat seseorang yang berpakaian compang-camping, rombeng, kumal, dekil, rambut gondrong acak-acakan, maka di akan berkata bahwa orang itu "Derasak" atau "Seperti Derasak". Mungkin banyak yang bertanya apa itu "Derasak", apalagi anak muda jaman sekarang pasti tidak banyak yang tahu tentang asal usul kata "Derasak" ini. Disini akan kami coba mengulas cerita tentang Legenda Derasak ini. Cerita ini disadur dari blog KOTA BELINYU (nostalgia sebuah kota kecil).

Drasak ini bukanlah sebuah kata atau bahasa yang berasal dari Belinyu, namun Drasak ini adalah nama panggilan seorang relawan penjaga pasar Belinyu sekaligus tukang sapu pasar Belinyu. Entah nama aslinya atau hanya nama panggilan saja mengingat orang melayu senang sekali memberikan julukan pada seseorang, sehingga seringkali nama yang sebenarnya tertutup dengan nama julukannya. Yang lebih parah orang malah tak kenal dengan seseorang jika ditanya nama sebenarnya, namun orang akan mengenalnya dengan nama julukannya. Sehingga nama julukan itu sangat berpengaruh jika Anda sedang berada di Kota Belinyu.

Kembali ke cerita legenda Drasak ini konon katanya Drasak ini berasal dari Kampung Kacung, Bangka Tengah. Setiap hari memakai celana pendek dekil, baju yang kotor, kadang telanjang dada, rambut uban gondrong acak-acakan, kumis putih yang panjang, pandangannya buram dengan mata selalu merah akibat mabuk. Drasak si "Drunken Master" ini hidup sebatang kara, tidak punya sanak saudara di Belinyu (Mungkin ada saudaranya di daerah lain). Pekerjaan awalnya menurut cerita adalah "Tukang Panjat Kelapa" yang tinggal di salah satu pojokan pasar. Dari para pedagang Drasak mendapatkan uang tip, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang sederhana dan "dak banyak reti" atau kira-kira dalam bahasa umumnya ga neko-neko. Karena tinggal di pasar, otomatis urusan perut bukanlah suatu problem baginya. Setiap sore dengan tekun dia menyapu semua areal pasar dengan sapu lidi. Setelah bersih dan menjelang malam, dia melaksanakan hobbynya yaitu : "minum arak" sampai teler. Siang hari biasanya Drasak ini masih tidur menikmati sisa mabuk araknya semalam. Menjelang sore hari dia bangun kembali, membersihkan pasar dan kembali teler. Demikianlah irama hidup sang "Drunker Master" ini selama puluhan tahun.

Walau ilmu kesehatan mengatakan alkohol tidak baik untuk kesehatan, yang mengherankan si Drasak ini usianya cukup panjang. Ketika meninggal sekitar tahun 75 an, mungkin usianya juga diperkirakan sudah manula sekali, yang jelas ketika kita sudah dewasa melihat Derasak ini, sama seperti dulu waktu kita kecil melihatnya, seakan-akan tidak berbeda dalam kurun waktu puluhan tahun. Saking melegendanya Derasak ini di Belinyu, bila ada orang yang rambutnya acak-acakan, atau pakai baju awut-awutan, orang Belinyu mengatakan "seperti Derasak". Namun bagaimana pun juga, Derasak ini telah berjasa kepada Warga Belinyu dengan profesi sebagai pembersih pasar selama puluhan tahun, tanpa mengharapkan diangkat jadi Pegawai Negeri.

Itulah sekelumit kisah tentang legenda "Derasak" dari kota Belinyu. Tukang sapu pasar yang setia menekuni profesinya walaupun terlihat dekil dan awut-awutan, namun jasanya dapat slalu dikenang oleh warga Belinyu.