Wisatawan Asal Jepang : Belitung is Great


Pulau Lengkuas di Belitung (Foto: Metrogaya.com)
Belitung sebagai daerah wisata telah menarik banyak wisatawan untuk mengunjunginya. Keindahan panorama pantai yang menjadi icon pariwisata selalu ingin dinikmati wisatawan yang datang ke daerah yang ditetapkan sebagai destinasi wisata ketiga setelah Bali dan Lombok ini. Wisatawan yang datang ke Belitung pun tak hanya wisatawan nusantara, namun juga wisatawan asing. Tak hanya yachter yang mengikuti rally yacht Sail Indonesia, namun juga wisatawan asing yang sengaja ke Belitung setelah mendapatkan informasi mengenai 'Negeri Laskar Pelangi' ini.

Walaupun belum terlalu banyak wisatawan asing yang datang, jumlahnya perlahan mulai meningkat seiring berjalannya waktu. Salah satu wisatawan asing yang berkunjung ke Belitung adalah Mayumi Sano. Lajang asal negara Matahari Terbit ini berkunjung ke Belitung selama week end kali ini. Mayumi merasa senang mendapatkan kesempatan mengunjungi obyek-obyek wisata di Belitung. Ia menilai keindahan Pulau Belitung sangat istimewa dibandingkan dengan daerah wisata lainnya yang lebih terkenal.
"It's great (tempat wisata di sini). Saya pernah ke Bali, banyak sekali turis di sana tetapi di sini sangat istimewa," kata Mayumi kepada bangkapos.com, Sabtu (18/2/2012) saat makan malam bersama di Kareso.
Sejak hari Jumat (17/2/2012) lalu, gadis lulusan S-1 Sinematografi ini tiba di Belitung. Ia ke Belitung bersama temannya, Rusni yang berasal dari Pulau Bangka. Mereka merupakan sahabat yang kenal dalam program pertukaran pelajar Asia-Japan Friendship tahun 2005 lalu.
"Tahu tentang Pulau Belitung dari teman saya yang bernama Rusni. Tujuh tahun lalu kami bertemu di Jepang. Saat itu saya tidak tahu dia berasal dari mana, yang saya tahu Rusni kuliah di Yogyakarta," sebut Mayumi yang mengaku kerja di Tokyo namun tinggal di Kota Saitanama.
"Saat tahu Rusni berasal dari Bangka, saya tidak mengerti dimana letak pulau itu. Terus berusaha mencari tahu tentang Provinsi Bangka Belitung," lanjut Mayumi.
Selama di Belitung, Mayumi telah mengunjungi beberapa lokasi wisata. Didampingi Rusni dan Agus Pahlevi, pimpinan agen travel Levi Tour, Mayumi mengunjungi lahan tambang (kolong-red), Pantai Burung Mandi, vihara Dewi Kwan Im dan melihat sekolah Laskar Pelangi di Belitung Timur. Hari pertama menghirup udara di Belitung, gadis berambut panjang ini merasa heran dengan banyaknya tukang ojek. Selain itu, di Belitung tidak terlihat turis asing lain selain dirinya.
"Saya merasa sangat spesial di sini karena tidak terlalu banyak orang asing," ujar Mayumi.
Mayumi merasa sikap masyarakat Belitung dan Bangka sangat bersahabat. Hal ini ia rasakan saat berjumpa dengan keluarga sahabatnya, Rusni dan teman-temannya. Sebagai orang asing, Mayumi sangat kesulitan mencari informasi mengenai daerah yang disinggahi ini. Apalagi informasi dalam bahasa Inggris. Beruntung ada Rusni yang menemaninya. Salah satu contohnya adalah saat gadis yang fasih berbahasa Inggris ini mengunjungi restoran. Daftar menunya hanya dalam satu bahasa. Hal ini cukup menyulitkan bagi wisatawan asing yang berkunjung.

Melihat keindahan pantai dengan hamparan pasir putih dan susunan batu granit yang unik juga menjadi sesuatu yang spesial bagi Mayumi. Terlebih tidak ada pemisahan lokasi untuk turis dan masyarakat setempat saat di pantai. Sehingga turis bisa langsung berinteraksi dengan masyarakat lokal. Mayumi yang pernah berkunjung ke Bali merasakan pemisahan antara turis dan masyarakat lokal dengan adanya private beach. Hal ini yang tidak disukai Mayumi, sehingga hal tersebut tidak terjadi di pantai-pantai Belitung.
"Pantai di sini juga tidak hanya untuk turis melainkan untuk masyarakat lokal. Saya tidak tahu apakah terjadi di sini, karena di Bali di Pantai Sanur banyak sekali hotel di pantai sehingga menjadi private beach. Dan hanya sedikit ruang untuk masyarakat lokal. Saya rasa hal-hal seperti itu (private beach-red) bukan ide yang baik. Sehingga ada batas antara turis dan masyarakat lokal. Saya tidak mau itu terjadi di sini," jelas Mayumi.
Sayang, Mayumi juga tak menemukan kartu pos yang menampilkan ciri khas Belitung. Ia hanya menemukan kartu pos biasa yang bisa ditemukan di daerah lainnya. Kartu pos ini ia cari sebagai buah tangan yang bisa mengingatkan dirinya akan Belitung. Sementara itu Rusni, sahabat Mayumi yang bekerja di Disbudpar Provinsi Bangka Belitung ini mengatakan, sebelum ke Belitung, Mayumi langsung menuju ke Bangka. Sebelum ke Bangka Belitung, pada November 2011 lalu Mayumi mengatakan pada dirinya akan berkunjung.
"Karena memang mau ketemu lagi makanya ke sini. Sekitar November 2011 lalu dia bilang mau ke Bangka Belitung," sebut Rusni.
Mayumi tak melihat perbedaan yang mencolok antara Bangka dan Belitung. Yang pasti, antara Bangka dan Belitung sama-sama mempunyai banyak obyek wisata pantainya.
"Saat di Bangka sempat mencari keripik buah nangka. Mencoba mie Koba dan mie Belitung, rasanya enak," ujar Mayumi.


Sumber : Tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar Anda. Komentar, Saran, dan Kritik akan sangat membantu kami menjadi lebih baik. Semua Kritik dan Saran akan diterima dengan senang hati. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.